Rabu, 25 Juli 2012

Hikmah

 -23 Juli 2012-

Hari ketiga Ramadhan. Pagi - pagi sudah masuk kerja. Semangat...!!! Sebenarnya biasa aja, as usually everyday lah... Hehehe... Tapi, hari ini saya dapat pelajaran menarik dari salah seorang teman kerja.Orang yang cantik & menarik. Harusnya cewek seperti dia sudah bisa punya pasangan hidup. But she doesn't.

Awalnya saya menghabiskan waktu istirahat kerja dengan baca novelnya Habiburrahman El Shirazy. Daripada kumpul - kumpul malah menggosip, hehehe... Saya baca novel di sudut ruangan, sengaja memang, agar tidak ketahuan oleh yang lain. Tiba - tiba teman saya duduk di sebelah saya. Dia bertanya mengenai cerita novel tsb. Saya mulai menceritakan kisahnya yang mengangkat tema cinta.

Secara spontan dia berkomentar negatif tentang cinta. Sepertinya pernah ada masa lalu yang buruk dengannya. Saya jadi tertarik dan mulai melancarkan jurus interogasi tanpa diketahui, ^_^= (mulai deh insting menjelajahi karakter orang muncul)

Curahan hatinya mulai meluncur dari bibir merahnya. Dia bercerita bahwa dia pernah jatuh cinta bahkan sangat menyukai prianya. Setiap waktu dalam hidupnya dilewati dengan perhatian dari prianya. Dia terlena oleh perhatian & kasih sayang yang diberi dari prianya. Saat dia mulai berharap untuk suatu hubungan yang lebih serius, dia dikejutkan oleh kenyataan yang sangat menyakitkan. Pria yang sangat disayanginya menjalin hubungan dengan sahabatnya sendiri, bahkan prianya lebih serius dengan sahabatnya. Betapa hancur hati teman saya itu. Saya ikut prihatin. Untung saja saya puasa, kalau tidak mungkin saya menangis.

Karena kejadian itu, teman saya takut untuk jatuh cinta lagi. Dia benar - benar anti dengan perhatian yang diberikan oleh orang lain. Pertahanan tubuhnya secara spontan melakukan defense terhadap tanda - tanda suka yang diberikan oleh lawan jenisnya. Menurut sahabat - sahabat teman saya itu, di terkenal jutek sama cowok. Woaowwww... It's amazing... karena secara fisik, dia terlihat seperti wanita yang cantik, ramah, & supel. Satu bukti lagi yang saya dapat ketika mempelajari karakter orang. Don't judge the book by its cover.

Menurut saya, sikap defense seperti itu benar - benar merugikan diri sendiri. Menurut saya, cinta adalah sesuatu yang unik dan penuh rasa. Memang seringkali kita merasa sakit karena cinta, apapun bentuknya cinta itu. Tapi bukankah saat jatuh cinta, manusia menjadi seseorang yang berbeda. Jika kita benar - benar jatuh cinta pada seseorang, kita akan merasa berada di dunia yang berbeda. Dunia yang hanya berisikan imajinasi tentang orang yang dicintai. Dunia dimana kita akan merasa bahagia ketika bersamanya, dunia dimana kita akan merasa sangat nyaman disampingnya. Dunia dimana hal - hal yang bisa kita lakukan bersamanya hanyalah menertawakan sesuatu yang dianggap biasa oleh orang lain. Dan ketika kita mengingatnya, kita akan tersenyum sendiri tanpa disadari.

Cinta juga bisa membuat kita menangis. Entah itu menangis karena bahagia atau menangis karena kita tersakiti. Tapi, bukankah itu esensi dari hidup ? untuk menikmati asam garam kehidupan. Untuk membuktikan apakah saraf kita sudah mati ataukah masih berfungsi dengan baik sehingga bisa merasakan sakitnya hati kita. Nikamti saja...

Saya memang bukan psikolog atau ahli perasaan, tapi setidaknya saya tahu bahwa bagaimanapun jalan hidup kita selama ini akan membawa kita ke suatu kondisi yang dapat memperkaya pengalaman hidup kita.  Jadi, selalu positive thinking & menampilkan kebahagiaan untuk orang lain adalah jalan terbaik agar kesempatan mau mendatangi kita. For me, it works..

Termasuk soal cinta & hati. Jangan pernah takut untuk jatuh cinta untuk yang pertama kalinya apalagi jatuh cinta lagi. Perasaan yang timbul dalam hati kita itu semua adalah anugerah dari Tuhan untuk membahagiakan hamba-Nya. Untuk menjaga kebahagiaan itu, kita tentu harus pintar mengelolanya. Teman saya yang takut jatuh cinta selalu menjauh dan menolak mentah - mentah jika ada orang yang memperhatikan dia. Sampai saat dia mulai suka pada seseorang (rekan kerja saya juga), dia tetap mengingkari. Dia berjuang agar perasaannya menolak kehadiran laki - laki itu. Kasihan...

Andai saja teman saya itu mau menikmati perasaannya. Dia pasti akan menemukan hal - hal baru dalam hidupnya. Di kemudian hari, dia akan mempunyai momen - momen berharga untuk dikenang & diceritakan kembali.

Menikmati perasaan cinta atau suka tidak harus sampai memiliki orang tersebut. Menikmati berarti menerima bahwa dia jatuh cinta pada orang tsb. Menerima berarti mengerti perasaanya. Mengerti perasan diri sendiri berarti memahami cintanya itu hanya sesaat atau sungguh - sungguh tulus & serius. Jika sudah bisa menikmati rasa cinta yang datang, maka kita akan tahu langkah apa yang harus diambil, maju berjuang mendapatkan cintanya atau hanya perlu disimpan dalam hati tanpa ada yang tahu.

For me.. Cinta itu suatu anugerah yang harus dinikmati.. Kalau masih ragu maka nikmati dalam hati sampai mampu meyakini cinta itu. Saat sudah yakin, maka implementasikan rasa cinta itu. Kalau merasa jatuh cinta pada orang yang salah, maka hanya nikmati cinta itu dalam hati dan biarkan waktu menjadikannya salah satu moment indah dalam hidup.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar