Minggu, 18 Mei 2014

Menjelajah Gunung Kidul

Hoolaaaa... Im back... :D

Ada cerita nge-trip lagi nih.. masih hangat.. Hehehe.. Kali ini saya nge-trip lagi tapi dengan suasana berbeda, bukan dengan tim yang biasanya saya mbolang. Qiqiqiqi.. Tapi dengan satu divisi saya dari divisi Risk Management. Tim nge-trip kali ini mulai dari General Manager hingga adminnya. Still remember..

Awalnya ada cerita nge-trip karena ada tugas dari kantor bahwa setiap divisi harus mengadakan acara gathering agar meningkatkan solidaritas satu divisi. Jadilah kami memilih Jogjakarta sebagai destinasi acara gathering. Kami bertujuh berangkat dengan menggunakan satu mobil, semuanya bisa nyetir kecuali saya. Hahaha... jadi malu.. selama perjalanan saya kayak penumpang yang nunut. Tapi cuek aja karena saya peserta termuda, wkwkwkwk..

Day 1 : Pantai Indrayanti - Pantai Drini - Air Terjun Sri Gethuk

Perjalanan ke Jogja kali ini tidak mau seperti biasanya yang hanya berwisata ke kotanya. Kami ingin menjadikan perjalanan ini lebih dari sekedar wisata, tapi sebuah momen untuk dikenang. Untuk itulah, kami memilih tujuan pertama kami ke daerah gunung Kidul, Wonosari.

Perjalanan melalui jalan utama Surabaya - Jogja, namun sampai di Prambanan kami belok kiri ke arah Wonosari. Berangkat jam 9 malam dari Surabaya, baru sampai di Pantai Indrayanti sekitar pukul 7 pagi.Wuihhh.. jalannya mantappp... sepihh.. masih pedesaan dan udaranya sejuk, beda banget sama daerah di Jogja saat ini. Pemandangannya bagus banget.. Bagi yang wisata ke Jogja, rugi kalau tidak menjelajah daerah Wonosari & Gunung Kidul.


Sampai di pantai Indrayanti, kami bermain - main sebentar dan tentu saja narsis. Hahaha... Ehhh.. ehh.. ga disangka yaa.. ternyata bapak - bapak & ibu - ibu yang biasanya bertampang serius di kantor berubah jadi gokil semua, it's all about fun pokoknya.. Wkwkwk..











Setelah puas main di pantai Indrayanti, kami melanjutkan ke salah satu pantai lain yang masih tergabung dalam gugusan pantai tsb. Next beach is pantai Drini. Pantai ini lebih sunyi daripada Indrayanti, mungkin lebih jarang didatengin wisatawan kali ya.. padahal untuk spot foto, pantai ini lebih bagus dan makanannya juga lebih murah.

Kami mencoba sarapan di salah satu warung. Kami mengambil menu seafood, ada tuna, kakap, cumi dan udang. Sambalnya bo'... puedessss... ampun dah... wkwkwk.. keringetan semua..


Bensin perut sudah terisi penuh, perjalanan lanjut ke Air Terjun Sri Gethuk. Air terjun ini terkenal seperti grand canyon-nya Pangandaran. Kami pun bertekad kesana untuk membuktikan.

Setelah sampai disana, kami harus naik perahu "getek" bambu dulu agar bisa menuju air terjunnya. Sebenarnya air terjunnya sih biasa aja, masih banyak yang lebih bagus. Kelebihannya disana adalah sungainya bisa dibuat adu nyali terjun bebas dari atas bukit. Hehehe.. berani ??? try it, cool...


Waktu menunjukkan hampir jam 3 sore, kami bergegas menuju kota Jogja untuk check in di hotel. Melewati Jogja Expo Center, kami mampir ke rumah makan Ny. Suharti. Nyammmm... enyakkk... patut dicoba kalau di Jogja. Rasanya beda dengan makanan yang dijual di cabang - cabang Ny. Suharti di Surabaya. Setelah puas early dinner, kami check in di Hotel Ishiro, Jl. Kaliurang.




Day 2 : Around Center of Jogeja

Hari kedua kami menyusuri pusat kota Jogja. Awalnya karena pak manajer bagian legal pengen sekali melihat Benteng Vredenburg. Mobil sudah diparkir di halaman, foto - foto.. jebret..jebret..jebret.. lalu kami ke loket dan taraaaa.. loketnya tutup.. hahaha.. ternyata setiap hari Senin, benteng tsb ditutup untuk pembersihan. Kecewa sudah bapak manajer kami.

Tak mau melewatkan kesempatan, kami ganti rencana. Mobil tetap diparkir di halaman benteng. Kami menyewa becak untuk berkeliling pusat Jogja. Setelah tawar menawar, jadilah naik becak harga 15ribu  dengan rute kerator, bakpia patok, dagadu & pusat grosir batik.


Selama naik becak, bapak & ibu GM Risk terlihat senang sekali (maklum sudah sepuh), hehehe.. Sudah berapa pose kami habiskan untuk di abadikan selama naik becak, hahaha... It's wonderfull.. Rasanya seperti anak kecil yang dapat mainan baru..

Di dalam keraton, Bapak GM saya tertarik ingin membeli miniatur becak & sepeda. Setelah ditanya harganya, wuihhhh... gila bo'.... 500 ribu sepasang.. Hmm.. syalala..syalala deh harga segitu.. lalu saya disuruh menawar, karena beliau kepengen banget.. Karena dasarnya saya orang Surabaya, yaaa saya tawar ngawur aja.. jadi 100 ribu sepasang.. yang jual ngomel - ngomel.. hahaha.. setelah goda - goda dikit.. jadilah harga 250 ribu sepasang.. Beliau mau beli dengan harga segitu.. Amazingnya.. Beliau membelikan saya 1 pasang juga lho.. Hahaha.. (berarti kan beliau sama - sama ngeluarin duit 500 ribu yahh...). Saya sih seneng - seneng aja dibeliin.. gretongan.. wkwkwkwk...


Setelah dari keraton, kami mampir ke pusat grosir batik & butik batik. Woaaaa.. para cewek kalap semua.. Keluar dari toko, semuanya bawa tentengan tas belanja.. Qiqiqiqi.. Bapak - bapak pada geleng - geleng kepala.. Mikir kali yaa... kasian nya para suami kerja cari duit, para cewek belanja.. hahaha... (kodrat.. kodrat...)

Next destination adalah pabrik bakpia patuk 25 di jl. kolonel satsuit tubun. Masuk gangnya aja udah kecium bau harumnya kacang ijo yang masih panas.. yummy... disana kita bisa melihat langsung proses pembuatannya. Kami masuk ke dapurnya, apalagi kalau bukan untuk incip - incip dan foto - foto.. Saya mencoba membuat bakpia, deuhh.. susah.. apalagi cetaknya kecil - kecil.. huaaa.. butuh keuletan tingkat tinggi biar ga bosen duduk terus..

Puas mengubek - ngubek pabrik bakpia patuk, kami lanjut ke toko kaos dagadu. Nah.. disini, para bapak - bapak yang gantian kalap beli kaos buat diri mereka dan oleh - oleh. Saya menunggu di depan saja sambil ngiler kepingin pentol cilok yang mangkal di seberang toko, hahaha..

Pada saat berangkat, becak yang kami naiki masih lowong. Nahh.. setelah keliling, becak kami penuh bgt sama barang belanjaan, sampai orang di dalam becak tidak terlihat. Hahahaha... Karena becak yang kami tumpangi sudah full, kami memutuskan kembali ke mobil untuk menaruh barang - barang. Tak terasa kami sudah 4 jam berkeliling. Sayangnya.. sewaktu lewat tugu jogja, kami tidak sempat berfoto karena kepenuhan barang belanja.. so sad.. padahal tugu jogja adalah ikonnya jogja..

Hmm.. barang - barang sudah masuk semua ke dalam mobil. Kini.. giliran malioboro yang kami ubek - ubek alias belanja lagii... hehehe.. Disana, tujuan saya cuma satu yaitu menemukan tokonya batik pangestu. Demi membelikan oleh - oleh batik couple pesanan pacar saya.. Hehehe.. Akhirnya setelah bolak balik menyusuri malioboro, saya nemu juga.. Fiuuhh... capeknya berkeliling.. tapi gpp, terbayar sudah dengan membeli batik couple warna ungu.

Day 3 - Return Home

Upps.. sudah saatnya pulang.. Hiiyyaaa.. masih pengen liburan Pak...

Perjalanan pulang terasa sangat spesial.. Bagaimana tidak, yang jadi sopirnya selama Solo - Surabaya adalah bapak GM kami.. Hahaha.. baru kali ini merasakan liburan disopirin sama GM.. (kapan lagi coba...hehehe)

Perjalanan malam seperti maen game balapan, gilaaaaa... kecepatan selalu di kisaran 80 - 140 km/jam. Hassshhh... jantung ini berdetak lebih kencang setiap menitnya.. (efek kebiasaan tidak bisa tidur di perjalanan dan harus melihat dekatnya kendaraan yang berpapasan dengan kami). Saya tidak membayangkan menjadi Mas Dede yang harus duduk di kursi depan menemani Bapak GM menyetir, sampai pegangan erat bgt loh.. Hahahaha...

Yang lebih keren lagi, kami ikut di belakang rombongan mobil pemerintah. Perjalanan lancar jaya.. tapi ya gitu.. seperti maen game.. wuss.. wuss.. wusss... fast furious lah.. hehehe.. alhasil, solo - surabaya cuma 4 jam.. how is it.. wkwkwk...

Finally.. sampai di kantor jam 1.30 pagi.. balikin mobil kantor kemudian pulang ke rumah masing - masing.

Terima kasih banyak semua tim divisi Risk Management.. I will never forget that moments.. Meskipun kita tim kecil, tapi lebih terasa seperti keluarga.. You all are so rock, yeahh... Hahaha..

Thanks for the memories..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar